BANGKALAN
Bangkalan – Perkantoran Di Bangkalan Jadi Tempat Kelaster Covid 19
Bangkalan – Perkantoran Di Bangkalan Jadi Tempat Kelaster Covid 19
Satuan tugas penangan covid 19 Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur melaksanakan swab masal kepada pimpinan organisasi perangkat daerah, O-P-D, dan kepala bagian sekretariat daerah Kabupaten Bangkalan Pada 11 januari 2021, dari hasil swab masal tersebut, ada 8 orang kelapa dinas dan 2 kabag yang dinyatakan positif terpapar covid 19.
Peningkatan kasus aktif covid 19 perkantoran di Kabupaten Bangkalan semakin meningkat dan mengkhawatirkan.
Dari 8 kepala dinas dan 2 kepala bagian ini terdiri kepala dispusip, kepala disdik, kepala diskan, kepala bappeda, kepala dispenduk, kepala DLH, kepala DKB dan PPPA, kepala DPRKP, kabag perencanaan dan keuangan, dan kabag administrasi pembangunan setda Kabupaten Bangkalan
Kesepuluh orang tersebut saat ini berstatus OTG (orang tanpa gejala) dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Kepala Dinas Kominfo Agus Zein tersebut menyatakan akan melakukan pelacakan dan tes swab kepada keluarga dekat dan orang yang pernah melakukan kontak erat dengan kesepuluh orang tersebut hari ini yang aoan di lakukan di balai dekat atau gedung isolasi yang di sediakan pemerintah. Atau dapat melakukan tes swab mandiri di laboratorium yang dituju tetapi hasilnya harus dilaporkan kepada tim satgas penanganan covid-19 Kabupaten Bangkalan.
Kesepuluh orang tersebut berasal dari delapan orang kepala OPD dan dua orang dari kabag setdakab Bangkalan, saat ini kesepuluh orang yang dinyatakan positif tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing karena berstatus orang tanpa gejala, O-T-G.
Dirinya juga berharap masyarakat yang pernah melakukan kontak dengan 10 pasien tersebut, agar proaktif dengan segera ke balai diklat untuk dilakukan swab.
Humas satgas covid 19 Bangkalan saat ini tengah berdikusi untuk melockdown kantor yang tidak memberikan pelayanan, sementara untuk kantor pelayanan akan diberlakukan sistem sift dengan kapasitas 25% dari pegawai yang ada.