Bangkalan – Diduga pelayanan tidak maksimal, seorang warga di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengamuk di rumah sakit. Hal ini terjadi setelah mengetahui istrinya yang sedang hamil tujuh bulan meninggal dunia.
Mohammad Tajul, warga Desa Macajeh, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, ini mengamuk di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh Bangkalan. Amukan ini terjadi setelah mengetahui istrinya, Aisyah, meninggal dunia dalam keadaan hamil tujuh bulan.
Beruntung, pihak keluarga yang merupakan tenaga medis di rumah sakit luar Kota mendampingi korban, berhasil menenangkan sang suami. Sang suami, Tajul, menceritakan, bahwa Aisyah, istrinya, yang sedang hamil sekitar tujuh bulan memang sakit. Saat test swab antigen di puskesmas terdekat, hasilnya reaktif.
Setelah sempat menjalani perawatan dan isolasi mandiri di rumah, kesehatan Aisyah berangsur membaik. Tajul bersama keluarganya membawa sang istri ke rumah sakit karena sedang dalam kondisi hamil. Hal ini untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk periksa kandungannya.
Setelah sempat enam hari mendapat perawatan, Aisyah meninggal dunia. Hal inilah yang membuat Tajul emosi. Apalagi berdasarkan penuturan adik korban yang menemani di rumah sakit, Aisyah sempat mendapat suntikan empat kali, beberapa jam sebelum meninggal dunia.
Tajul menuturkan, selama di rumah sakit, istrinya hanya mendapat pemeriksaan dan pelayanan oleh perawat biasa, bukan dokter kandungan. Padahal istrinya sedang dalam kondisi hamil tua.
Usai disalatkan, jenazah Almarhumah keluarga mengebumikan Almarhummah di pemakaman desa setempat. Namun, terkait kasus meninggalnya Aisyah ini, pihak RSUD Rato Ebuh Bangkalan, menolak memberikan klarifikasi kepada wartawan. (abr)