Sidoarjo – Berbekal rekaman kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi kejadian, polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pengeroyokan terhadap Daudy Ardiansyah, seorang remaja anggota Ansor Wonoayu Sidoarjo, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Dalam waktu satu kali 24 jam, sepuluh pelaku pengeroyokan yang semuanya masih tercatat sebagai pelajar SMP dan SMA di Sidoarjo berhasil ditangkap polisi di sejumlah tempat di Sidoarjo dan Surabaya.
Selain menangkap sepuluh pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan untuk mengeroyok korban hingga meninggal dunia. Di antaranya, empat buah sajam jenis clurit, sebuah golok, pedang, dan potongan stik golf yang digunakan untuk menganiaya korban.
Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui bahwa kasus pengeroyokan itu bermotif saling tantang antara kelompok pemuda dan remaja di Sidoarjo dan Surabaya melalui Instagram. Korban bersama sejumlah rekan-rekannya yang tergabung dalam kelompok Sidoarjo Broll menantang kelompok pemuda dan remaja lain di Sidoarjo dan Surabaya melalui media sosial, yang langsung direspon oleh sejumlah kelompok pemuda lainnya.
Ironisnya, karena kalah jumlah saat hendak tawuran, kelompok korban akhirnya melarikan diri. Namun, korban tertinggal rekan-rekannya dan langsung dianiaya oleh kelompok lain yang ditantang kelompok korban, yang berujung pada kematian anggota Ansor tersebut.
Meski para pelaku tergolong anak di bawah umur, polisi tetap melanjutkan proses hukum hingga pengadilan. Para pelaku yang masih tercatat sebagai pelajar SMP dan SMA di Sidoarjo, saat ini ditahan di sel tahanan Mapolresta Sidoarjo.