Trenggalek – Peternakan Hijau Daun (PHD) Edu-Farm, merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Ribuan pengunjung terlihat datang ke wisata tersebut di hari pertama pembukaan pada Senin (28/2/2022).
Tempat ini menawarkan konsep wisata yang berbeda di banding destinasi wisata lain di sekitarnya karena bernuansa Jawa dan Bali.
Uniknya, beberapa bangunan pendopo dan joglo menjadi perwakilan khas Jawa di area tersebut. Sementara ornamen, patung, dan pernak-pernik lainnya lekat dengan suasana tradisional Bali.
Untuk diketahui, bangunan-bangunan kayu khas Jawa dikerjakan oleh pengrajin asal Jepara, Jawa Tengah. Bahan kayu yang dipakai pun mayoritas dibawa dari daerah yang khas dengan kerajinan ukiran kayu itu.
Sementara patung dikerjakan oleh para perajin asli Pulau Dewata. Beberapa patung ukuran kecil bahkan langsung diangkut dari sana. Hal itu yang membuat nuansa tradisional Jawa-Bali di PHD Edu-Farm terasa berbeda.
Pemilik area wisata edukasi PHD Edu-Farm, Tatang Priyo Kuncoro mengatakan memilih untuk mengusung konsep tradisional dari dua wilayah tersebut ia dirinya merupakan orang Jawa. Sementara Bali, Jawa dan Bali merupakan saudara dekat.
Dengan mengusung konsep tradisional, Tatang ingin agar orang-orang yang datang ke tempatnya teringat akan jati diri. Tentang budaya dan warisan leluhur yang ia anggap agung. Untuk memperkuat kesan itu, Tatang berencana untuk menggelar kegiatan seni budaya lokal setelah pandemi berakhir.
Agar bisa punya daya tarik wisata, ia tambahkan beberapa fasilitas yang terbilang lengkap. Area itu kini memiliki beberapa fasilitas seperti kafe dan restoran, kolam renang dan area bermain anak serta tentu saja pusat peternakan. (red)
